image: /images/2021/12/kbmh.jpeg
author: HME FT UNTIRTA
tags: []
categories: []
date: 2021-12-02 23:40:00
Hallo electrician!
Salam sejahtera untuk kita semua.
Bagaimana ni kondisi pemebelajaran kalian selama pandemi?? Semoga tetap menyenangkan ya ;)
Anyway, kita tahu bahwa Covid-19 telah menghantam dunia, termasuk negara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 272.229.372 jiwa. Pandemi terus berlangsung selama 2 tahun berjalan. Wah, membosankan juga ya ternyata. Adapun dampak pandemi covid-19 ini salah satunya dibidang pendidikan, dimana para pelajar diwajibkan melakukan proses belajar mengajar di rumah atau sistem pembelajaran dalam jaringan (daring). Sistem pembelajaran yang hanya mengandalkan layar dan juga jaringan, tentunya membuat para pelajar terlalu jenuh untuk terus-terusan belajar sistem daring ini. Dengan demikian, mahasiswa Teknik Elektro Universitas sultan ageng tirtayasa membuat survei data kesiapan pembelajaran secara Hybrid
Yuk simak data hasil survei dibawah ini :
1. Kesiapan Hybrid
Berdasarkan survei, mahasiswa teknik elektro telah siap melaksanakan pembelajaran secara hybrid. Dimana 74,80 % mahasiswa telah bersedia menjalankan perkuliahan secara hybrid. Hal ini karena banyaknya mahasiswa yang sudah terlalu jenuh menghadapi layar secara terus menerus, sehingga banyak mahasiswa yang ingin menjalankan pembelajaran secara offline . selain itu, penggunaan teknologi atau menatap layar secara terus-menerus akan menimbulkan dampak negatif terutama pada indera penglihatan. Salah satu dampak negatif tersebut yakni miopi, hypermiopi, serta cacat mata lainnya. Sedangkan sisanya masih belum bersedia menjalankan secara hybrid yakni sebesar 25,20 % dengan alasan kondisi di negara Indonesia sendiri yang belum benar-benar hilang dari adanya covid-19, sehingga mereka menginginkan pembelajaran secara online.
2. Domisili
Berdasarkan tingkat wilayah atau domisili, mahasiswa kota Cilegon telah siap menjalankan kegiatan belajar mengajar secara hybrid, lalu disusul mahasiswa dari Tangerang.
3. Media Belajar Yang Diinginkan
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa, maka dibuat survei pembelajaran yang paling efektif guna mempermudah pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan diagram batang tersebut, 78 mahasiswa memilih pembelajaran hybrid melalui video converence. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat mempelajari materi penjelasan dosen. Ketika terdapat sebuah pertanyaan, mahasiswa bisa langsung mengajukan pertanyaan melalui video converece sehingga ketika dosen menjawab pertanyaan tersebut yang masih kurang dipahami mahasiswa, mereka bisa bertanya ulang dan juga dapat berdiskusi terkait materi yang disampaikan dosen secara langsung. Berbeda halnya dengan youtube atau media pembelajaran lainnya, dimana ketika materi disampaikan kurang jelas, mahasiswa tidak dapat bertanya secara langsung.
Pelaksanaan kuliah secara hybrid harus dilakukan secara merata baik secara online maupun offline. Dengan demikian, sebelum diadakannya perkuliahan secara hybrid, diperlukan adanya agenda sosialisasi kepada mahasiswa untuk memberitahukan konsep dan standar operasional pelaksanaan kuliah hybrid, dengan adanya sosialisasi ini, tentunya sangat membantu mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan dan juga mengetahui sistematis perkuliahan secara terstruktur. Pelaksanaan kuliah hybrid harus dilaksanakan secara merata kepada Mahasiswa online dan offline, agar mendapatkan ilmu yang sama.
Nah itu dia, tanggapan-tanggapan mahasiswa teknik elektro terkait perkuliahan hybrid berdasarkan survei yang telah mereka buat. Tetap semangat dan jaga kesehatan ☺
Elektro Joss ⚡⚡⚡
Departemen KOMINFO 2020/2021
#HMEPEDULI
#HMEFTUNTIRTA
#ELEKTROJOSS
#KABINETTRANFORMASI